Sabtu, 31 Januari 2009

Bank Dunia Puji RI ?

“ Indonesia memasuki krisi dengan posisi lebih kuat dari segi fundamental ekonomi “. Demikian diungkapan oleh Country Director Bank Dunia untuk Indonesia Joachim von Amsberg. Lembaga donor multilateral bank Dunia (World Bank) memuji ketahanan perekonomian Indonesia menghadapi krisis. Dalam 10 tahun terakhir, berbagai kemajuan telah dicapai, mulai dari peningkatan sumber daya ekonomi, pengurangan kemiskinan, hingga makin kecilnya kebergantungan terhadap pinjaman luar negeri.
Kemampuan pemerintah dalam mengelola keuangan, juga lebih baik. Dengan kondisi perekonomian dunia memburuk, perekonomian di Indonesia terus tumbuh antara 4,5 – 5,5 persen. Namun apa yang terjadi di masa yang akan datang dalam priode krisis ini sangat sulit ditebak. Beasrnya jumlah investor asing dalam pasar modal domestic membuat Indonesia sangat rentan terhadap capital flight (pelarian modal) yang bias terjadi sewaktu – waktu akibat gejolak eksternal..
Dari data yang dimiliki Bank Dunia, produk domestic bruto (PDB) Indonesia sejak tahun 2002 mencatatkan pertumbuhan rata-rata sebesar 5-6 persen per-tahun. “ Selama satu dasawarsa ini Indonesia telah melakukan pemulihan dan bertahan secara luar biasa,”
Meski sebenarnya masih banyak pekerjaan yang herus diselesaikan. Salah satunya terkait pembrantasan korupsi. Meski peringkat sebagai negara terkorup sudah membaik, tetapi Indonesia tetap berada di ranking bawah.
Selain itu, pada 2007 hampir separoh penduduk masih berada dalam kemiskinan atau berada sedikit di atas garis kemiskinan nasional. Peluang kerja tumbuh lambat dan kualitas layanan publik masih belum mewakili negara berpendapatan menengah.
Wilayah timur Indonesia tetap tertinggal, sementara Indonesia secara keseluruhan masih mendapat nilai rendah dalam beberapa indikator kesehatan dan infrastruktur.
Saat ini Indonesia berada pada masa transisi setelah mengalami perubahan sistem. “ Lembaga – lembaga yang ada saat ini belum-belum bekerja secara efektif”.

Tidak ada komentar: